Jangan
pernah berkata “kenapa” pada Tuhan mu
Kawan lama : kenapa
Kawan baru : percuma
Kawan lama : tapi
kenapa
Kawan baru : pertama,
kalau kau bertanya kenapa itu berarti Tuhan tak pernah ada. Karena
Tuhan
tak ada berarti juga bapak ibu mu tak ada. Dengan ketiadaan mereka
berdua,
mana mungkin kau ada. Kalau kau tak pernah ada, mana bisa kau ber-
tanya
kenapa. Kedua, karena kau sudah tidak
ada ya mana mungkin aku ber- sama
mu.
Kawan lama : tapi kan
aku ada, berarti Tuhan itu ada. Tapi kenapa aku tidak boleh bertanya
kenapa
Tuhan itu ada, aku rasa ini pertanyaan mudah
Kawan baru : mudah
itu relatif, tapi bagi Tuhan tak ada yang relatif, semua mutlak. Siapa bi-
lang
pertanyaan mu susah, tak ada. Pertanyaan mudah bukan berarti jawaban
nya
mudah, malah bisa semakin susah.
Kawan lama : kau akan
menjawab pertanyaan ku yang mudah tadi atau kau hanya berputar-
putar
pada susah dan mudah saja
Kawan baru : bukan
berputar-putar, tapi aku berusaha untuk memfokuskan pembicaraan
kita
tentang pertanyaan mu tadi. Kalau fokus, semua akan lebih jelas tidak lagi
berputar-putar,
meskipun pada dasarnya kita ini berdiri pada bumi yang selalu
berputar.
Kau sendiri pun pasti tahu bahwa
perputaran semua benda di alam
semesta
ini mengarah pada satu hal, yaitu Tuhan. Itu berarti bahwa fokus
pada satu
hal memang sangat diperlukan.
Kawan lama : kalau ku
pikir-pikir, justru sekarang malah kau yang tidak fokus. Aku bertanya
tentang
Tuhan malah kau ceritakan tentang rotasi bumi, apa hubungannya
Kawan baru : kau ini
lupa ya, bumi bisa berotasi itu justru karena ada Tuhan. Jadi tidak bisa
membicarakan
alam raya beserta penghuninya tanpa melibatkan Tuhan.
Karena
kalau kita mau meyadarinya, bahwa tidak ada satu kejadian pun yang
tanpa
sepengetahuan Dia. Tak ada itu kebetulan, semua masuk dalam rencana
Tuhan.
Mulut mu bisa mengeluarkan pertanyaan ’ kenapa ‘ itu pun sejatinya
bagian
dari campur tangan Tuhan. Justru aku yang penasaran, kenapa kau tadi
bertanya
kenapa...
Kawan lama :
sebenarnya ini bukan kemauanku
Kawan baru : maksud
mu apa
Kawan lama : aku rasa
ini juga bukan kemauan Tuhan
Kawan baru : kenapa
begitu
Kawan lama :
yaaaa...karena aku, termasuk kamu adalah cuma sekedar tokoh rekaan saja.
Ada
seseorang lagi yang berkuasa atas keberadaan kita disini
Kawan baru : siapa
Kawan lama : siapa
lagi kalau bukan si penulis
Penulis : trus kenapa....????
Tlogosari,feb’14
0 Response to " Jangan pernah berkata “kenapa” pada Tuhan mu"
Post a Comment
Terimakasih Atas Kunjungannya,Dilarang MengCOPAS Tuilsan diblog ini