MENDENGAR MU

Depan panjang

Lurus tenang

Aku mengekor membuntuti Mu, benar-benar dibelakang Mu

Rambat pelan

Henti diam

Kau setia menunggu, benar-benar tersenyum menanti

Toleh kanan kiri

Puja pagi malam mati

Biru langit Mu tetap teduh memayungi ku, benar-benar payung syahdu

Terik keluh

Derik kesah

Kesunyian MU tiada tara, benar-benar sepi hening suci

Tolak nasib

Bantah takdir

Buku Mu memang cuma satu, benar-benar masih saja tetap baru

Alpa kaki

Hilang kepala

Rambu jalan Mu terpampang terang, benar-benar benderang

Liur nafsu

Mani air

Deras hujan MU tetap basah, benar-benar turun bersih basah

Dendam setan

Perintah iblis

Kau jelas mendengarku, aku jelas benar-benar sedang buta tuli

Balik kanan

Tinggal gelanggang

Tepi jurang

Neraka dalam

Pongah batu

Gompal hati

Sesal datang

Kacak pinggang

Lahir tanah

Akhir tanah

Aku betul-betul menyerah kalah

Benar-benar hanya pada kebenaran MU

Omahlormasihpagi,maret’14