Malaikat Tanpa Sayap 2

Malaikat Tanpa Sayap 2

Dan sejak kejadian itu hidupku benar-benar hampa, orangtuaku hanya mementingkan uang dan bisnis mereka tidak pernah melihatku, mengecup keningku ketika aku ingin tidur, aku tak pernah punya teman, aku tinggal dirumah yang besar bersama pengasuhku sejak kecil dan pak Jon supir pribadiku. Hanya merekalah orang yang selalu memperdulikan keadaanku, ketika aku sakit, aku sedih mereka selalu ada disisiku membantu aku untuk bangkit dari keterpurukan itu. Namun aku begitu lemah aku tak pernah bisa bangkit dari keterpurukkanku itu.

  “ Aku lelah. “ Lirihkku menatap keluar jendela dari kamarku. Yaa, hanya inilah yang bisa aku lakukan, termenung didepan jendela atau dibalkon kamarku. Menyedihkan bukan ? Tapi hanya inilah yang bisa aku lakukan.

   Aku memejamkan kedua mataku, mencoba untuk menenangkan fikiranku yang sedang kacau. Samar-samar aku mendengar suara petikan gitar dan juga suara yang begitu merdu. Aku membuka kedua mataku dan mencari-cari asal suara itu, dan ternyata suara itu berasal dari rumah tetanggaku lebih tepatnya sebuah kamar yang ada disebelah kanan kamarku (Ribet banget dah jelasinnya). Jaraknya pun tak begitu jauh, hmmm mungkin hanya sekitar 60cm. Yang kulihat adalah bayangan seorang pria yang sedang memainkan gitar dengan merdunya.

“ So it’s up to you and it’s up to me, that we meet in the middle on our way back down to earth, down to earth, down to earth on our way back down to earth. “ Entah secara tidak sadar aku ikut terbuai akan lagu yang ia nyanyikan dan mulutku pun ikut bernyanyi. Aku menghampiri jendela  kamarku disebelah kanan untuk lebih dekat dengan jendela kamar tersebut, dengan perlahan aku menggunakan tongkatku agar aku bisa berjalan. 

“ Akhirnya. “ Ucapku lega. Aku menarik kursi yang berada didekat meja riasku lalu menempatkannya didepan jendela kamarku agar aku bisa duduk, akan tetapi ketika telingku sudah siap untuk mendengarkan lagu tersebut ..

Sreekkk

Tweet